Terkadang kita sebagai umat muslim sering menggunakan kosmetik-kosmetik buatan orang non islam, sampai terkadang kita dimanjakan oleh produk-produk buatan orang non islam. Kita terkadang juga mengagumi sesosok orang yang sukses dalam menggapai usahanya di dunia. Sampai dari buku-buku dari orang non islam kita koleksi untuk dijadikan sebagai motivasi. tapi gapapa sih, kan ilmu itu diperoleh dari mana aja ?:-D tapi pernahkah kita berpikir kalau ternyata ada ilmuan muslim yang berpengaruh terhadap dunia ? Disini bensol akan memberikan sedikit ulasan tentang ilmuan islam yang berpengaruh terhadap dunia, yaa itung-itung nambah ilmu:-D dan ngebuktiin kalo orang islam juga bisa menjadi tokoh yang berpengaruh gitu loh :-D hehe . .
1. IBNU RUSHD (AVERROES)
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol)
pada tahun 520 Hijriah (1128 Masehi). Ibnu Rusyd adalah seorang jenius
yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa
hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai "Kadi" (hakim)
dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan
komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang mempengaruhi filsafat
Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas
Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan
masalah kedokteran dan masalah hukum.Pemikiran Ibnu Rusyd
Karya :
·Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)
·Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)
·Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at (filsafat dalam
Islam dan menolak segala paham yang bertentangan dengan filsafat)
2. IBNU SINA / Avicenna
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di
Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran
Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan).
Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah ibunya Afshana,
sebuah kota kecil sekarang wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia).
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar.
Banyak diantaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap
oleh banyak orang sebagai “bapak kedokteran modern.” George Sarton
menyebut Ibnu Sina “ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu
yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu.” pekerjaannya
yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of
Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi
At Tibb).
Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
3. AL-BIRUNI
Merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana,
penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan
guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat,
obat-obatan.Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazm di Asia Tengah
Lahir pada 545 Hirjriah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran
Persia.
Ketika berusia 27, dia telah menulis buku berjudul "Kronologi" yang
merujuk kepada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh beliau (sekarang
tiada lagi) termasuk sebuah buku tentang astrolab, sebuah buku tentang
sistem desimal, 4 buku tentang pengkajian bintang, dan 2 buku tentang
sejarah. ·
Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16)
Hasil karya Al-Biruni melebihi 120 buah buku.
Sumbangannya kepada matematika termasuk:
aritmatika teoritis and praktis
penjumlahan seri
analisis kombinatorial
kaidah angka 3
bilangan irasional
teori perbandingan
definisi aljabar
metode pemecahan penjumlahan aljabar
geometri
teorema Archimedes
sudut segitiga
4. Al-Khawarizmi
Beliau dilahirkan di Bukhara.Tahun 780-850M adalah zaman
kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220
dan 230M. Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa
al-khawarizmi.
Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang
tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan
hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika,
aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.
Sumbangsihnya dalam bentuk hasil karya diantaranya ialah :
Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh
persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian
besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam
bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
Sistem Nomor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting
dalam sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat
Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian persamaan trigonometri , teorema
segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan
lingkaran dalam geometri.
5. Jabir Ibnu Hayyan / Ibnu Geber
Lahir di kota peradaban Islam klasik, Kuffah (Irak),pada
tahun 550 Hijriah, ilmuwan Muslim ini lebih dikenal dengan nama Ibnu
Hayyan. Sementara di Barat ia dikenal dengan nama Ibnu Geber.
Ditemukannya kimia oleh Jabir ini membuktikan, bahwa ulama di masa lalu
tidak melulu lihai dalam ilmu-ilmu agama, tapi sekaligus juga menguasai
ilmu-ilmu umum. "Sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematika,
bangsa Arab memberikan sumbangannya yang terbesar di bidang kimia,"
tulis sejarawan Barat, Philip K Hitti, dalam History of The Arabs.
Berkat penemuannya ini pula, Jabir dijuluki sebagai Bapak Kimia Modern.
Dalam penelitiannya itu, Jabir mendasari eksperimennya secara
kuantitatif dan instrumen yang dibuatnya sendiri, menggunakan bahan
berasal dari logam, tumbuhan, dan hewani. Jabir mempunyai kebiasaan yang
cukup konstruktif mengakhiri uraiannya pada setiap eksperimen. Antara
lain dengan penjelasan : “Saya pertamakali mengetahuinya dengan melalui
tangan dan otak saya dan saya menelitinya hingga sebenar mungkin dan
saya mencari kesalahan yang mungkin masih terpendam “.
Dari Damaskus ia kembali ke kota kelahirannya, Kuffah. Setelah 200 tahun
kewafatannya, ketika penggalian tanah dilakukan untuk pembuatan jalan,
laboratoriumnya yang telah punah, ditemukan. Di dalamnya didapati
peralatan kimianya yang hingga kini masih mempesona, dan sebatang emas
yang cukup berat.
6. Ibnu Ismail Al Jazari
Ia dipanggil Al-Jazari karena lahir di Al-Jazira, sebuah
wilayah yang terletak di antara Tigris dan Efrat, Irak pada 570 Hijriah.
Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar
Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.
Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.
Ibnu Ismail Ibnu Al-Razzaz al-Jazari mendapat julukan sebagai Bapak
Modern Engineering berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi
rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine,
crankshaft, suction pump, programmable automation, dan banyak lagi.
7. Abu Al Zahrawi / ALBUCASIS
Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah
kota yang terletak di dekat Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal
dengan negara modern Spanyol di Eropa..
Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah, maupun ilmuan yang
berasal dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan
patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada
era modern ini. Sebagai seorang dokter era kekalifahan, dia sangat
berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern
ini.
Al Zahrawi selain termasyhur sebagai dokter yang hebat juga termasyhur
karena sebagai seorang Muslim yang taat. Dalam buku Historigrafi Islam
Kontemporer, seorang penulis dari perpustakaan Viliyuddin Istanbul Turki
menyatakan Al Zahrawi hidup bagaikan seorang sufi. Kebanyakan dia
melakukan pengobatan kepada para pasiennya secara cuma-cuma.
Salah satu karya fenomenal Al Zahrawi merupakan Kitab Al-Tasrif. Kitab
tersebut berisi penyiapan aneka obat-obatan yang diperlukan untuk
penyembuhan setelah dilakukannya proses operasi. Dalam penyiapan
obat-obatan itu, dia mengenalkan tehnik sublimasi.
Al Zahrawi menjadi pakar kedokteran yang termasyhur pada zamannya.
Bahkan hingga lima abad setelah dia meninggal, bukunya tetap menjadi
buku wajib bagi para dokter di berbagai belahan dunia. Prinsip-prinsip
ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam kurikulum jurusan kedokteran
di seluruh Eropa.
8. Ibnu Haitham/AL HAZEN
Nama lengkapnya Abu Al Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham.
Dunia Barat mengenalnya dengan nama Alhazen. Ia lahir di Basrah tahun
965 M. Di kota kelahirannya itu ia sempat menjadi pegawai pemerintahan.
Tetapi segera keluar karena tidak suka dengan kehidupan birokrat.
Sejak itu, mulailah perantauannya untuk belajar ilmu pengetahuan. Kota
pertama yang dituju adalah Ahwaz kemudian Baghdad. Kecintaannya kepada
ilmu pengetahuan membawanya berhijrah ke Mesir. Untuk membiayai
hidupnya, ia menyalin buku-buku tentang matematika dan ilmu falak.
Belajar yang dilakukan secara otodidak membuatnya mahir dalam bidang
ilmu pengetahuan, ilmu falak, matematika, geometri, pengobatan, dan
filsafat. Tulisannya mengenai mata telah menjadi salah satu rujukan
penting dalam bidang penelitian sains di Barat. Kajiannya mengenai
pengobatan mata menjadi dasar pengobatan mata modern.
Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan
ke dalam bahasa Inggris, salah satunya adalah Light dan On Twilight
Phenomena. Kajiannya banyak membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya
di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.
9. Al-Jahiz
Al-Jahiz lahir di Basra, Irak pada 781 M. Abu Uthman Amr ibn
Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Basri, nama aslinya. Ahli zoologi terkemuka
dari Basra, Irak ini merupakan ilmuwan Muslim pertama yang mencetuskan
teori evolusi. Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli zoologi Muslim
dan Barat. Jhon William Draper, ahli biologi Barat yang sezaman dengan
Charles Darwin pernah berujar, ”Teori evolusi yang dikembangkan umat
Islam lebih jauh dari yang seharusnya kita lakukan. Para ahli biologi
Muslim sampai meneliti berbagai hal tentang anorganik serta mineral.”
Al-Jahiz lah ahli biologi Muslim yang pertama kali mengembangkan sebuah
teori evolusi .
Asal muasal beragamnya warna kulit manusia terjadi akibat hasil dari
lingkungan tempat mereka tinggal. Berkat teori-teori yang begitu
cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar yang
pernah lahir di dunia Islam. Ilmuwan yang amat tersohor di kota Basra,
Irak itu berhasil menuliskan kitab Ritab Al-Haywan (Buku tentang
Binatang). Dalam kitab itu dia menulis tentang kuman, teori evolusi,
adaptasi, dan psikologi binatang. Al-Jahiz pun tercatat sebagai ahli
biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui migrasi.
10. Ar-Razi / RAZHES
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Persia:أبوبكر الرازي)
atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang
pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy,
Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925.
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan
kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq
di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah
rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari
di Baghdad. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan
dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam.
Ar-Razi lahir pada tanggal 28 Agustus 865 Hijirah dan meninggal pada tanggal 9 Oktober 925 Hijriah. Kontribusi
Bidang Kedokteran= Cacar dan campak
Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi
merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar:
"Cacar terjadi ketika darah 'mendidih' dan terinfeksi, dimana kemudian
hal ini akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda (yang
kelihatan seperti ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah yang
makin banyak dan warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap ini,
cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada wine. Penyakit ini dapat
terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga masa dewasa. Cara
terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah kontak dengan
penyakit ini, karena kemungkinan wabah cacar bisa menjadi epidemi."
Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang
menulis: "Pernyataan pertama yang paling akurat dan tepercaya tentang
adanya wabah ditemukan pada karya dokter Persia pada abad ke-9 yaitu
Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya secara jelas, patologi penyakit
yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara mencegah
wabah tersebut."
Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku
pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah yang
berbeda. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalam Latin dan
bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan kepatuhan
pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis memperlihatkan cara
berpikir ar-Razi dalam buku ini.
Berikut ini adalah penjelasan lanjutan ar-Razi: "Kemunculan cacar
ditandai oleh demam yang berkelanjutan, rasa sakit pada punggung, gatal
pada hidung dan mimpi yang buruk ketika tidur. Penyakit menjadi semakin
parah ketika semua gejala tersebut bergabung dan gatal terasa di semua
bagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi
perubahan warna merah pada muka dan kantung mata. Salah satu gejala
lainnya adalah perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit pada
tenggorokan."
Alergi dan demam
Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit "alergi
asma", dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi.
Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis
setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Razi juga merupakan
ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk
melindungi diri.
Farmasi
Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan
seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan
obat-obatan yang berasal dari merkuri.
Etika kedokteran
Ar-Razi juga mengemukakan pendapatnya dalam bidang etika kedokteran.
Salah satunya adalah ketika dia mengritik dokter jalanan palsu dan
tukang obat yang berkeliling di kota dan desa untuk menjual ramuan. Pada
saat yang sama dia juga menyatakan bahwa dokter tidak mungkin
mengetahui jawaban atas segala penyakit dan tidak mungkin bisa
menyembuhkan semua penyakit, yang secara manusiawi sangatlah tidak
mungkin. Tapi untuk meningkatkan mutu seorang dokter, ar-Razi
menyarankan para dokter untuk tetap belajar dan terus mencari informasi
baru. Dia juga membuat perbedaan antara penyakit yang bisa disembuhkan
dan yang tidak bisa disembuhkan. Ar-Razi kemudian menyatakan bahwa
seorang dokter tidak bisa disalahkan karena tidak bisa menyembuhkan
penyakit kanker dan kusta yang sangat berat. Sebagai tambahan, ar-Razi
menyatakan bahwa dia merasa kasihan pada dokter yang bekerja di
kerajaan, karena biasanya anggota kerajaan suka tidak mematuhi perintah
sang dokter.
Ar-Razi juga mengatakan bahwa tujuan menjadi dokter adalah untuk berbuat
baik, bahkan sekalipun kepada musuh dan juga bermanfaat untuk
masyarakat sekitar.
Buku-buku Ar-Razi pada bidang kedokteran
Berikut ini adalah karya ar-Razi pada bidang kedokteran yang dituliskan dalam buku:
* Hidup yang Luhur (Arab: الحاوي).
* Petunjuk kedokteran untuk masyarakat umum (Arab:من لا يحضره الطبيب)
* Keraguan pada Galen
* Penyakit pada anak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Ilmuwan Islam yang mempengaruhi DUNIA"
Posting Komentar